Friday, February 14, 2014

Ngeblog sebagai profesi utama, mungkinkah?

Ngeblog sebagai profesi utama, mungkinkah?

Tips dan Trik ala Abie - Cerita tentang kesuksesan bloger meraup rupiah rasanya tidak asing lagi terdengar. Besarnya pendapatan mereka sering dijadikan sebagai motivasi tersendiri untuk lebih memaksimalkan keahlian dalam bidang ini. Berbagai macam tutorial mengubah blog menjadi ladang uang pun kini mudah didapat, bentuk e-book, artikel atau buku yang menjelaskan cara menghasilkan uang dari blog juga menjadi incaran bagi para calon pegiat yang akan memulai bisnis online ini. Pertanyaannya, bisakah kegiatan ngeblog ini dijadikan sebagai profesi utama?

Blog menurut pemikiran saya adalah wadah yang berfungsi sebagai media penyampai atas minat tertentu. Sering kita temukan blog yang disulap sedemikian rupa menjadi bentuk lain, misalnya toko online, portal berita, bisnis penjualan jasa dan sebagainya, menurut saya website tersebut sudah tidak bisa lagi disebut blog karena konten yang ada tidak sesuai dengan standar konten blog.

Kembali pada topik awal, bisakah blog dijadikan sebagai sumber utama penghasilan kita? teori relativitas berlaku dalam jawaban ini, apabila kita mengambil sudut pandang orang awam, maka jawabannya tidak. Sebaliknya, jika kita menggunakan sudut pandang orang yang sudah mengetahui besaran maksimal pendapatan dari sebuah blog, saya rasa mayoritas akan menjawab bisa. Sulit memang jika dinilai tanpa adanya pengalaman pribadi. Terlepas dari hal tersebut, dalam ulasan "blog sebagai sumber uang" ini, saya mencoba memberikan analisa terhadap kasus blogger sebagai sebuah profesi.

Bisakah blog menjadi sumber penghasilan utama?

Menjadikan Ngeblog sebagai profesi utama

Ada banyak faktor yang menentukan layak atau tidaknya sebuah pekerjaan atau kegiatan disebut profesi utama. Perhitungannya adalah perbandingan antara besarnya kebutuhan dan ketersediaan pemenuhan kebutuhan tersebut. Akan tetapi, ada juga yang berpendapat bahwa profesi utama adalah yang mempu menghasilkan nilai penghasilan lebih tinggi dari profesi saat ini.

Pernah saya membaca sebuah artikel yang menyebutkan bahwa blog mampu mengasilkan USD1000/bulan, jumlah fantastis dari sebuah wadah kecil online. Apakah mungkin hanya dengan blog, kita mampu menghasilkan uang sebesar itu? Jawaban pribadi saya adalah bisa, dengan catatan, proses panjang harus dijalani sebelum mendapatkan hasil seperti itu.

Penghasilan sebesar USD 1000 memungkinkan kita untuk lebih fokus mengelola blog dan membuat target income lebih tinggi. Hal ini tidak mudah, perlu usaha keras dan butuh waktu yang tidak sedikit. Blog yang mampu menghasilkan uang adalah blog yang dikelola secara intensif, dengan banyak metode di dalamnya. Proses inilah yang dianggap tidak memungkinkan menjadikan blog untuk mendapatkan uang melalui Internet. Apa saja faktor tersebut?

Dibutuhkan waktu yang relatif lama

Dari beberapa kisah sukses aktivis blog, rata-rata mereka membutuhkan waktu awal antara 6 sampai 12 bulan. Dalam kurun waktu tersebut mereka fokus dan teratur menerapkan cara-cara yang dianggap bisa menaikan pendapatan blog.

Faktor ini menimbulkan perbandingan di kalangan "nonblog" :

Kurun waktu 6-12 bulan akan lebih efektiv untuk membangun bisnis online ataupun offline dibandingkan untuk membangun dan mengelola blog.
Apakah kita pasti sukses dalam waktu 6-12 bulan dengan mengelola blog? Tidak pasti, semuanya dibutuhkan management yang tepat dan terarah.

Membutuhkan konsistensi dan management waktu

Kegiatan ini jika kita komersialisasikan memang membutuhkan konsistensi dan management waktu. Konsisten artinya kita terus berada pada konsep dan tujuan membangun blog secara menyeluruh. Sering saya temukan dan pernah saya alami, setelah menjalani separuh masa perkembangan, tiba-tiba keinginan merubah konsep muncul dengan sangat kuat, namun seiring berjalannya waktu, saya berhasil mengembalikan konsep yang pernah hilang. Jarang saya temukan orang yang konsisten dengan apa yang dilakukannya. Karna itulah hal ini saya tuliskan sebagai bahan analisa "kenapa sedikit sekali orang yang mampu mendapatkan sekian dolar dari blog".

Letak management waktu berdampingan dengan konsistensi, karena memang keduanya tidak bisa dipisahkan. Management waktu butuh konsistensi, begitupun sebaliknya. Masalah management waktu biasanya menimpa mereka yang sudah memiliki rutinitas. Mereka sulit menentukan kapan waktu yang akan mereka investasikan. Masalah ini juga memberikan "efek" bahwa tidak mungkin ngeblog dijadikan sebagai profesi utama.

Membutuhkan penguasaan skill dan teknik tertentu

Anggapan ini ternyata masih banyak dianut oleh pemula. Memang benar kalau ngeblog komersil butuh skill dan teknik tertentu, akan tetapi teknik maupun skill ngeblog tidak serumit yang mereka pikirkan. Selain itu, hal tersebut bisa dipelajari bersamaan dengan proses awal pembangunan pondasi blog.

Banyaknya artikel yang mengulas skill dan teknik blog bisa kita manfaatkan. Namun, kita perlu membandingkan artikel satu dengan lainnya agar pembelajaran kita tidak melenceng jauh. Kenapa? Karena tidak sedikit artikel yang ditulis dengan tujuan menjatuhkan, biasanya ini dilakukan untuk merusak "ekosistem" pesaing. Banyak juga pemula yang tertipu, inilah faktor yang juga perlu kita analisa.

Menjadikan Ngeblog sebagai profesi utama, mungkinkah?

Uraian diatas adalah bahan analisa kita, apakah memungkinkan kita menjadikan kegiatan ngeblog sebagai profesi. Hasil analisa yang didapatkan mungkin dapat memberi dasar kesanggupan kita, seberapa yakin kita mulai dan resiko apa yang akan dihadapi.

Terima kasih atas segala perhatiannya, semoga ini menjadikan kita lebih baik dan berwawasan luas. Apa yang tertulis diatas memang terkesan rumit, tapi kesan itu muncul sebelum adanya uji coba. Setelah uji coba, kita akan tahu Menjadikan Ngeblog sebagai profesi utama, mungkinkah?.

Baca juga : Tips dan cara merawat baterai handphone agar tetap tahan lama

No comments:

Post a Comment